MENJADI PENDIDIK DENGAN SENTUHAN HATI
Oleh:
Wawan AD*
Menjadi guru merupakan profesi yang membutuhkan keikhlasan
dalam melakoninya, kenapa demikian?, karena profesi yang satu ini tak semua
orang sanggup melakukannya, selain itu
guru juga dituntut memiliki kesabaran tingkat tinggi, jadi ikhlas dan sabar adalah
dua hal yang tak akan bisa terpisahkan dari sosok guru. Dengan demikian seorang
guru diharapkan mampu dalam menjalankan tugas mulia itu.
Dalam mendidik, mengajar, membimbing dan
mengarahkan siswa agar tetap pada posisi yang benar, terutama pada proses
belajar mengajar maka pekerjaan menjadi guru memerlukan ketelitian, keuletan, kesabaran,
keikhlasan dan dilaksanakan dengan penuh kesungguhan. Selain itu guru harus selalu
menebarkan benih-benih cinta dan mengedepankan kasih sayang kepada anak
didiknya, menyayangi mereka semua bukan sekedar basa basi pemanis bibir belaka,
tapi tentunya dengan sepenuh hati.
Setiap profesi tentu akan mempunyai ujiannya
masing-masing, pun demikan dengan guru tak akan lepas dari hambatan dan
rintangan serta ujian, apalagi yang dihadapi guru adalah makhluk hidup,
tentunya akan sangat kompleks segala permasalahan yang menimpanya baik selama
berada di kelas ketika sedang berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar dan
tak jarang masalah timbul dari lingkungan sekolah dan masyarakat.
Ujian dan rintangan selama proses mendidik itu sebagai
uji nyali kesabaran serta keikhlasan guru. Terkadang dari sikap dan sifat peserta
didik itu membuat guru menjadi muak untuk melaksanakan proses belajar mengajar,
belum lagi soal sikap orangtuanya yang tak kurang mengundang dan menguras emosi
dilevel tertinggi dengan sifat dan perlakuannya terhadap kita sebagai pendidik
anaknya.
Namun semua yang terjadi dan menimpa guru tak serta
merta di balasnya apalagi dengan sikap yang tak terpuji, tetapi semua
perlakukan itu diterima dengan sikap lapang dada dan ikhlas serta berusaha memaafkannya,
karena guru menyadari bahwa dari setiap kejadian akan selalu ada hikmah yang
dapat diambil sebagai proses tarbiyah, lebih dari itu sebagai pembeda cara
kaum terdidik dalam mensikapi, mengelola dan menyelesaikan setiap masalah yang
dihadapinya.
***
Adanya wabah covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia
seolah menjadi gembelangan mental kesabaran bagi pendidik, menjadikan guru harus
tetap survive dalam kondisi tergenting sekalipun untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada anak didiknya, wabah corona mampu mendewasakan pola
pikir dan sikap, dimana segala keluhan aduan orangtua terkait pembelajaran selama
pandemic ditanggapi dengan dingin tanpa emosional.
Sekalipun
memang guru bukan seorang dewa yang maha sempura dalam segala hal, ia hanya manusia
biasa yang tak lepas dari salah dan lupa, namun selalu berusaha maksimal dalam
pembimbing dan mengarahkan peserta didik pada jalan kebaikan, āingat, hanya mengarahkanā! itu
yang bisa dilakukan.
Karena urusan hidayah hanya Allah Subhanahu wataala Tuhan
Yang Maha Kuasa yang mampu memberikannya untuk menjadikan peserta didik itu baik dan Allah pulalah yang mampu
membolak-balikkan hati manusia, maka di sinilah pentingnya pendidikan dengan
sentuhan hati.
Pendidikan dengan sentuhan hati sebenarnya sejalan dengan program Mas Menteri terkait āMeredeka Belajarā karena intisari dari gagasan merdeka belajar di dalam proses pembelajaran adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dimana peserta didik mampu menyerap pesan yang disampaikan, Obyek Merdeka Belajar bukan hanya guru dan siswa melainkan semua steakholder pendidikan. Guru merupakan ujung tombak yang harus mendesain dan mempola merdeka belajar sebelum mereka mengajarkan kepada anak didiknya.
Ide Merdeka Belajar ini merupakan gagasan awal yang dicetuskan Mas Menteri agar sistem Pendidikan Nasional tidak terkesan jalan ditempat. Merdeka Belajar menitikberatkan pada empat program
pokok pendidikan yaitu USBN di ganti dengan US, UN diganti dengan AKM, RPP
disederhanakan dan zonasi PPDB lebih fleksibel serta peringkingan bukanlah
satu-satunya alat ukur kepintaran seseorang.
Apapun program yang dicanangkan Mas Menteri terakit merdeka belajar, beberapa langkah di
bawah ini paling tidak bisa dijadikan referensi bagi pendidik dalam proses pembelajaran agar semakin
menarik.
1. Selalu berusaha sabar dan tulus dalam upaya
mendidik mereka. Meskipun selalu didera berbagai macam ujian dan cobaan baik berupa
sikap yang menjengkelkan dari mereka ataupun hal lainnya.
2. Ikhlas dalam mengajar, tidak banyak
menuntut, jadi teladan (dengan ucapan ataupun dengan prilaku) bagi peserta
didik dan juga rekan-rekan guru yang lainnya.
3. Selalu up to date dengan
meningkatkan kemampuan dan tidak berhenti untuk terus belajar
4. Membangun emosional yang bagus dengan
lingkungan sekitar.
5. Pemaaf dan penyayang pada setiap peserta didik.
6. Santun ramah dalam bertutur kata.
1. Guru adalah profesi terpuji dan mulia, maka tugas itu harus dengan niat yang mulia pula dalam setiap melaksanakan tugas mengajardan mendidik hadirkan hati, karena sesuatu yang keluar dari hati akan cepat diterima dengan hati pula.
Wallahu aālam
*Wawan AD adalah nama pena dari Wawan
Hermawan, penulis seorang guru di SDN 2 Cibinong Jatiluhur Purwakarta, aktif
menulis di KPPJB, di Blog Pribadinya dan juga di beberapa komunitas menulis.
Referensi:
1. https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/dampak-positif-pandemi-covid-19-terhadap-dunia-pendidikan/ (diunduh pukul 21.11 hari
sabtu 26 Juni 2021).
2. https://uptdsmpn1ngancar.sch.id/read/25/peran-guru-dalam-mewujudkan-program-merdeka-belajar (unduh
pukul 11.56, rabu 25 mei 2022)
Keren pak š
BalasHapusSiap...terimakasih
HapusKereen, se7 pa šš¤©š
BalasHapusMakasih bu lia
HapusKeren Pak,memang benar terjun ke dunia pendidikan itu harus banyak ikhlasnya. Iklas dalam segala hal insya Allah berkah buat semua...sabarnya juga harus selalu di tingkatkan. Pak wawan the best lah
BalasHapusSiap bu may, haturnuhun
HapusKeren.. Guru pahlawan tanpa jasa semoga kesejahteraan guru di perhatikan oleh negara
BalasHapusHarus dalam posisi yang utama..setuju
HapusSetuju pak, guru memang profesi mulia dan Insya Allah pahalanya luar biasa, semangat terus pak dalam mencerdaskan anak bangsaš
BalasHapusKeren pa Wawan, Lanjutkan!!!, Saya sangat suka dan setuju artikel nya
BalasHapusIsinya daging semua. Empuk dicerna. Betul banget. Setiap profesi punya tantangan masing masing. Menjadi guru, tantangannya adalah selalu menjadi samudera cinta bagi anak didiknya..
BalasHapusLuar biasa, semua nya emang harus pake hati jadi lebih terasa menyenangkan
BalasHapusSemoga tulisannya membawa manfaat buat semua...lanjutkan
BalasHapusMendidik dengan Pemikiran ki hajar Dewantara seperti ini akan mengangkat harkat dan martabat bangsa ....semangat terus kang Wawan.
BalasHapusTetap memberi secercah cahaya
BalasHapusMantap Pak Guru, .... sesuatu yang keluar dari hati akan cepat diterima dengan hati pula.
BalasHapusMantap pisan pa wawan setuju..
BalasHapusBetul sekali pak, mudah-mudahan dengan apa yang sudah di berikan akan melahirkan generasi penerus yang hebat,tangguh dan luar biasa lagi,dan kita tetap istiqomah dalam menjalankan amanah ini,tetap semangat dan terus berkarya untuk semua para pahlawan tanpa jasa....
BalasHapusMari merdeka belajar
BalasHapusKeren pa, mudah mudahan bapak selalu Sehat
BalasHapusMantap ... sehat terus mas, dan terus berkarya
BalasHapusMantap ... , sehat terus mas dan terus berkarya
BalasHapus