SELAMAT HARI IBU

-

Oleh: Wawan AD


Senandung terucap lirih 

Engkaulah pelitaku

Lentik jemarimu

Alunan kasih sayangmu

Melambai penuh ikhlas

Antarkan deru cinta

Tak bertepi


Halusnya budimu membentuk akhlakku

ASI-mu mengalir hangat ditubuhku

Raga dan jiwaku dari kasihmu

Itulah tulus cintamu


Ingin kupeluk tubuh yang mulai rapuh

Belahan jiwaku 

Untukmu segalanya kuhaturkan


_Jtl_akrostik_22122021_

Komentar

  1. Apriant21 Desember 2021 pukul 19.43

    Sedih ingat ibuku yang sudah tiada. Hanya doa yang ku persembahkan semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah di berikan kepada anaknya dan menempatkan di surga Nya. Love you mom forever.

    BalasHapus
  2. Unknown21 Desember 2021 pukul 19.50

    luar biasa mas ' semngat terus buat orang yang kita sayangi

    BalasHapus
  3. Wijaya kusumah21 Desember 2021 pukul 20.12

    Terima kasih ibu. Kasih sayangmu tiada duanya

    BalasHapus
  4. Unknown21 Desember 2021 pukul 23.22

    Menyentuh kalbu....
    Itulah ketulusan seorang ibu...kelembutan, kasih sayang dan pengorbanan tanpa mengharapkan imbalan....
    Apapun yg sdh kita berikan takkn dapat menyamai kasih sayang dn pengornanannya..
    Alhamdulillah masih diberikan kesempatan sama Allah untuk berbakti, dan memeluk ibu..
    Doaku sepanjang waktu buatmu ibu...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HATIKU MASIH UNTUKMU

-
Gambar
  HATIKU MASIH UNTUKMU     “Aku mau nanya sama kamu Ndra”, Leli mengawali pembicaraan, baru saja mau dijawab, leli melanjutkan kata-katanya, “jawab dengan jujur ya”! agak ketus, “nanya soal apa?”, jawab Andra dengan santainya, sambil menengok kearah Leli dan tangannya secepat kilat menyambar kopi hangat yang telah di sediakan dimeja tamu tepat dihadapannya.   Leli malah terdiam, seolah mencari-cari kata yang telah disusun jauh sebelum bertemu dengan Andra , seakan ada sesuatu yang sedang dipikirkannya, “hai”…Andra membuyarkan imajinasinya yang melayang-layang, “mau nanya apa?”, Leli sedikit kaget lalu menjawab dengan nada agak blepotan, “menurut kam..kamuu Ndra, kira-kira kalau perempuan itu sukanya apa ya?”.   Diberi pertanyaan itu, dahi Andra sedikit berkerut, “apa yaa”? Ko nanya yang begituan, tapi Andra sambil berfikir juga agak mendalam, lalu melanjutkan bicara, sesekali sambil meneguk kopi, menurutku, Ya kalau perempuan itu sukanya paling Coklat hangat, “yang lain?” t
Baca selengkapnya

KETUA PC GP ANSOR KABUPATEN PURWAKARTA BAGIKAN SERAGAM

-
Gambar
  Rabu sore, 30 Agustus 2023, pengurus Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Jatiluhur berserta seluruh pengurus Ranting Ansor se-Kecamatan Jatiluhur berkumpul di kediaman katua MWC NU Jatiluhur dalam rangka konsolidasi organisasi. Acara ini sengaja diselenggarakan sebagai ajang silaturahmi, pengurus di tingkat PAC dengan pengurus ranting, semua itu dilakukan agar tetap menjaga soliditas diantara sesama kader. Selain agenda konsolidasi di internal Ansor Jatiluhur, juga ada beberapa hal yang di bahas tentang kekinian. Hadir pada kesempatan itu, ketua MWC NU Jatiluhur (Ust. Abdul Wahab, S.Ag) sekaligus tuan rumah, ketua Ranting NU Desa Mekargalih (Ust. Solihin), Ketua Ranting NU Desa Cilegong (Ust. Dede Setia), ketua Pimpinan  Cabang GP Ansor Kabupaten Purwakarta (H. Muhamad Mahmud), Ketua Satkorcab Banser Purwakarta Sahabat Ramdan Juniar, SH, Wakil Bendahara  PC Ansor, H. Robi Indrawan dan juga seluruh pengurus banom NU Jatiluhur. Dalam kesempatan itu, ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten P
Baca selengkapnya

HERA, MAAFKAN AKU

-
Gambar
  HERA, MAAFKAN AKU                                                                       Sekian lama dirimu tinggalkan aku, hanya kata maaf yang mengalun dari bibirmu, hanya itu!, satu tahun lebih dirimu tak berkabar, tega kamu ya her, aku sambil menggelengkan kepala, “dimana perasaanmu?”, “apakah kamu tahu bagaimana perasaanku saat itu?”, “aku tahu, pasti sakit Hakim” jawab Hera sambil meneteskan air mata, “betapa sakitnya hatiku saat kamu tinggalkan aku”, tidak ada kabar dan berita, lanjut Hakim.   Kini dirimu datang, semudah itu kamu ingin kembali padaku, tidak mungkin, hatiku sudah pecah berantakan, tercabik, pedih dan perih menyayat perlahan, bagai luka yang tak berdarah, ibarat kaca ketika retak akan selamanya berbekas, tidak sesempurna dulu, begitupun rasaku padamu her.   Hera hanya terdiam, dalam hening ia mulai bicara, aku tahu, aku salah, aku berdosa telah meninggalkanmu tanpa kabar, tapi adakah maaf dari lubuk hatimu terbuka untukku, batinku selama ini seakan ters
Baca selengkapnya