BUAYA
Oleh: Wawan AD
Sejauh yang saya ketahui, buaya
merupakan hewan reptil bertubuh besar dan berukuran panjang yang hidup di air
dan sesekali naik ke daratan. Pada umumnya jenis binatang ini habitatnya hidup
di perairan air tawar, seperti: danau, sungai, atau rawa-rawa dan bahkan ada
yang hidup di air asin. Binatang yang satu ini juga bisa ditemukan hampir di
seluruh negara di dunia dengan berbagai jenis spesiesnya.
Jenis reftil ini menjadi
salah satu hewan yang sangat menakutkan bagi manusia, entah karena rupanya atau
karena bentuknya..? Dalam pengamatan penulis hewan ini selain menakutkan juga menjijikan
serta sangat berbahaya dan banyak diberitakan merupakan salah satu hewan buas
bahkan bisa mematikan bila bertemu dengan mangsanya.
Berbagai jenis dan sebutan
buaya ada dibumi Nusantara ini, seperti: buaya rawa, buaya sungai dan ada lagi buaya
putih, ini jenis buaya yang sering disandingkan orang-orang yang meyakini dan
me-muja-nya sebagai sesembahaan dengan harapan akan mendatangkan banyak uang
(penuh aroma mistis), bahkan Inul Daratista dalam bait lagunya menggambarkan
laki-laki yang suka hitung-hitungan tak mau rugi saat berpacaran menyebutnya
dengan istilah “buaya buntung”.
Lantas kenapa buaya sering
dikiaskan dengan seorang pria, apakah tindak-tanduk buaya itu sama seperti manusia
atau bagaimana..?, atau ada kesepakatan antara manusia dan buaya sebelumnya..?,
manusia yang berbuat dan buaya siap menjadi pesakitan dan tertuduh dengan
jeleknya akhlak manusia khususnya pria.
Buaya yang tidak tahu menahu
dengan masalah yang ada harus menanggung dan tercoreng namanya, seperti hidung
belang yang tak setia, mata keranjang yang sering bergonti-ganti pasangan semua
istilah itu lazim disebut sebagai buaya darat. Apakah karena rupa,
bentuk atau buasnya, hingga di sematkan dan ibaratkan kepada lelaki yang nakal
dengan memanggilnya Buaya darat.
Buaya darat sebagaimana yang
disebutkan diatas hanya istilah untuk laki-laki yang melakukan hal-hal diluar
kebiasaan dan melanggar norma yang ada, dan istilah itu sudah menjadi kata-kata
yang lumrah di ucapkan khalayak bagi mereka yang suka melacurkan dirinya.
Hemat penulis istilah buaya
darat tidak hanya bagi mereka mata keranjang dan hidung belang semata, tetapi
berlaku juga bagi mereka yang hanya menjadi epigon di kesuksesan istrinya,
dengan menggantungkan hidup dan segala-galanya. Istilah lain menyebut “sembunyi
di ketiak isteri”.
Hanya dengan modal yang
terpaksa di ada-adakan karena ingin dilihat wah oleh orang lain kemudian mengolah
bahasa secara manis sewaktu-waktu kadang melangit sebagai penutup kelemahannya,
olah kata inilah menjadi senjata utama baginya untuk tetap memanfaatkan moment
berada dalam lingkaran itu berusaha mengelabui orang dan itu menjadi
keahliannya, Untuk buaya yang satu ini jauh lebih berbahaya buasnya daripada buaya
darat.
Tetapi perlu di ketahui oleh
kita semua ternyata, sejatinya buaya adalah salah satu binatang yang terkenal
dengan kesetiaannya, apakah benar buaya hewan yang setia?, menurut beberapa
peneliti terkait buaya menyebutkan faktanya memang buaya akan memilih pasangan
yang sama saat musim kawin tiba, dan buaya diketahui hanya kawin
sekali saja. Sekalipun jika pasangannya (buaya betina) mati, buaya jantan
tetap enggak untuk kawin lagi.
Buaya saja setia, Bagaimana
dengan anda…?
Referensi:
|
Wawan AD
adalah nama pena dari Wawan Hermawan, dilahirkan di Purwakarta, mengawali
pendidikan formal di SDN V kembangkuning (SDN 2 Cibinong), kemudian hijrah ke
SDN 1 Tajursindang, SMPN 2 Sukatani,
SMAN 1 Sukatani, pernah mengenyam pendidikan S 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) SGD Bandung dan Universitas
Terbuka UPBJJ Bandung, kini mengabdikan diri di SDN 2
Cibinong Jatiluhur Purwakarta Jabar. Penulis pernah menerima anugrah Parasamya
Susastra Nugraha (Penulis) tingkat
Nasional tahun 2020 & 2021, Parasamya
Suratma Nugraha (Penggerak
Literasi) tingkat Nasional tahun 2021 dan mendapat Penghargaan dari Dinas Pendididikan
(Disdik) Kab. Purwakarta sebagai penulis aktif di Komunitas Literasi Sekolah
“PURBASARI”. Bisa silaturahmi dengan penulis di 0819-3223-4254 atau disurel wawanhermawan0683@gmail.com |
.
Komentar
Posting Komentar