MENULIS...?? KENAPA TIDAK, MENULIS BARENG PAKAR

 Resume 1

Gelombang 20

Senin, 12 Juli 2021

Tema: Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Narasumber ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

 


 

Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Oleh: Wawan AD

 

Bismilahirohmannirrohim

Mohon izin,

Saya akan coba buat resume pertemuan pertama.

Malam ini akan menjadi saksi sebagai malam perdana bagi saya dalam mengikuti pelatihan menulis online, yang di pandu oleh moderator luarbiasa ibu Aam Nurhasanah, S.Pd dan Narasumber sangat hebat yaitu ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd atau familiar dengan sebutan bu Kanjeng.

Dalam proses latihan menulis online ini terbagi pada tiga sesi:

1.      Sesi pertama pembuka

2.      Sesi kedua materi

3.      Sesi ketiga,  tanya jawab sekaligus penutup

Bu Aam sebagai moderator, memberikan waktu kepada ibu Narasumber, untuk memulai kelas menulis online ini.

Bu kanjeng mengawali dengan pembacaan  bismilah dan salam, kemudian tidak lupa menyapa para peserta kelas  menulis online, tema dalam menulis online ini adalah “menjadikan menulis sebagi Passion”.

Yang akan kita pelajari dari awal sampai akhir ini tiada lain merupakan soal kaidah-kaidah Ilmu menulis. Tentu saya bangga bisa bergabung di grup menulis online ini, banyak memberikan susana baru dan menambah motivasi dalam menulis. Tidak ada kata yang pantas saya berikan kepada Narsum malam ini selain terimakasih, Luarbiasa memotivasi dan tentu sangat menarik bagi saya untuk terus berusaha menulis.

Pemaparan awal dari bu kanjeng yang begitu luar biasa, bahwa bahan untuk dijadikan sebuah tulisan bisa dari mana saja termasuk bisa diambil dari semesta. baik dengan cara melihat dan mendengarkan atau juga dengan cara menyimak.  

Menjadikan aktifitas  menulis menjadi Passion tentu sesuatu banget, dan saya baru mendengar istilah ini, dari aktifitas itu bu Kanjeng telah melahirkan dan menjadikan karya-karyanya luarbiasa. Karyanya juga sudah melanglangbuana keberbagai penerbit, tentu ini menunjukan, mentasbihkan dan sebagai bukti bahwa bu kanjeng seorang penulis hebat luar biasa.

Ketika menulis sudah menjadi Passion, tentu kita akan berusaha menjadikan profesi ini menyenangkan buat kita, karena  satu profesi yang mulia, sangat dihargai dan dihormati khayalak ramai atau sosial, bahwa kemampuan menulis itu sebagai indikator intektulitas dan bagian dari kematangan berfikir kita.

Kemudian banyak diantara kita yang dalam hatinya terbersit memimpikan atau menginginkan menjadi seorang penulis, namun karena banyaknya alasan hingga akhirnya keinginan itu tidak terwujud, hanya berapa persen saja, yang mencoba mewujudkannya menjadi penulis hebat dengan komitmen dan konsistensi yang terus dijaga.  

Lalu merasa tidak punya potensi dalam hal menulis, padahal mereka para penulis hebatpun dapat mewujudkan mimpinya itu dengan menjaga konsistensi dalam menuangkan idenya melalui tulisan.

Yang tak kalah penting dari semua itu, kita harus mau berproses, sering kali ketika menghadapi kendala dan hambatan baik dari dalam atau dari luar, Seperti: merasa tidak berbakat, menulis itu sulit, padahal menulis suatu keterampilan yang bisa di latih, tidak ada ide, kering, yang di tulis tidak menarik,  tidak  memiliki waktu, Kurang percaya diri, merasa rendah siapa saya?, bisa enggak yah?, merasa tidak mampu, tidak suka menerima kritik, ketika di kritik langsung nyali dalam menulis menjadi ciut.

Pola pikir yang akan membuat kita tersumbat dalam melakukan berbagai kreatifitas menulis tersebut harus di buang jauh-jauh. Perubahan mindset ini menjadi hal wajib untuk perubahan kedepan. Misal dalam menghadapi hambatan dari factor internal, tentu itu harus ada motivasi dalam diri sendiri atau dituntut melakukan aktifitas, seperti: Membaca buku, shearing,  dan mempunyai etos kerja yang kuat, membuang jauh hal negative dalam diri dan berusaha mengembangkan hal-hal positif.

Bila menulis sudah dijadikan Passion dalam kehidupan kita, tentu harus diimbangi dengan banyak membaca buku berbagi genre sebagai masukan nutrisi dan dapat dijadikan referensi buat kita, dalam mencari ide tulisan itu bisa dimulai dengan kata “Why” atau “Mengapa” dari kata ini akan berkembang menjadi kalimat banyak sekali, menjadi suatu ide tulisan dan akan menjadi bahan yang akan dibutuhkan dan di cari orang. Ya, paling tidak segala yang ada dibenak kita bisa dituangkan dan tersalurkan lewat tulisan.

Selain kata “Why” untuk memulai menulis dan mengembangkannya ada juga kata “How atau “Bagaimana”, dengan kata ini kita bisa mengembangkan tulisan lebih luas lagi, baik ketika mendapat suatu kebahagiaan atau di saat terkena musibah dan tentu masih banyak lagi dalam mengembangkan tulisan yang berawal dari how.

Sekalipun memang dari kata “How” itu lebih cenderung ke hal teknis yang pertanyaannya mudah untuk dijawab dan yang harus menjadi perhatian dalam aktifitas menulis adalah dengan berlatih dan mengasahnya secara kontinyu.

Mengapa kita menulis, tentu ini beragam orientasi yang menyertainya:

1.      Tujuan Material

Mengejar uang, bisa melalui royalty, pembicara pada acara-acara diklat/seminar, atau hasil karyanya diangkat kelayar kaca, tentu dari usaha itu akan mendapatkan sejumlah nominal.

2.      Eksitensial: Populer

Dari aktifitas menulis itu bisa melambungkan nama seseorang, seperti: Penulis JK Rowling dengan bukuya “Harry Potter”, Andrea Hirata “Laskar Pelangi”, kang Abik (Habiburahman Al-shiraz) dengan “Ayat-Ayat Cinta nya” dan sejumlah deret nama beken lainnya.

3.      Personal

Secara pribadi dari aktifitas menulis itu bisa mencurahkan pengalaman serta perasaan, lewat tulisan itu pula akan bermanfaat bagi sesama.

4.      Sosial

Dari segi sosial, tulisan akan mampu mengubah mindset, membangun perubahan dan peradaan. Jadi dari tulisan itu bisa memberikan perubahan bagi kehidupan bermasyarakat.

5.      Spiritual.

Motivasi menulis bisa diambil dari mana saja. Salah satunya dari hadits “khoirunnas an’fauhum linnas”, Dari mengutip hadits atau ayat al-qur’an ini, akan menjadikan ladang dakwah bagi penulis, dan meningatkan kualitas diri untuk menjadi lebih baik. 

Melihat perkembanagn sekarang menuntut kita harus akrab dengan dunia digital. Dalam meraih dan mewujudkan mimpi menjadi buku, itu perlu ditanamkan agar menjadi sugesti dan menjadi energy positif bagi para penulis.

Para penulis pemula, untuk mewujudkan mimpi itu bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1.      Membaca

Berapa dan buku apa saja yang kita konsumsi serta yang paling di sukai genre apa, harus diingat bagi penulis, bahwa untuk menjadi penulis hebat itu harus banyak membaca buku baik sesuai backround akademik atau sesuai dengan yang kita sukai dan kita kausai.

2.      Pendengar yang baik, diskusi dan memiliki mentor yang baik pula

Secara perlahan tulisan kita akan memilik karakter, karena pada dasarnya setiap orang  punya kemampuan sendiri-sendiri dan karakter yang bisa dikembangkan. Dan dari tulisan itu kita harus mampu mennagkap rohnya itu apa? lalu diskusikan dan renungkan, dan terakhir pesannya moralnya apa dari buku itu, contoh misalnya kita akan teringat dan menjadi kenangan dan dapat mengambil pelajaran ketika kita sudah membaca buku Jk Rowling.

3.      Dari yang di lihat dan kita baca

Dari apa yang kita lihat dan kita rasakan, itu semua akan mempengaruih tulisan kita. Berapa banyak kita mengamati dan  peka terhadap lingkungan, maka akan lahir untaian kata yang indah dan meraik, jadi apapun yang dilihat dan dirasa akan menjadi tulisan yang menarik.

4.      Mengukur pergaulan

Dalam bersosialisai kita dengan lingkungan dari berbagai latar profesi, itu juga akan  mempengaruhi kadar tulisan kita.

Yang tak kalah penting juga, bagi penulis adalah persiapan menulis itu sendiri:

1.      Mengali dan menemukan gagasan

2.      Menetukan Tujuan

3.      Segemen Pembaca

4.      Mentukan Topik

5.      Membuat Outline

6.      Mengumpulkan bahan materi atau referensi sebagai penunjang tulisan kita menjadi bahan buku.

Bagimana kita menulis?

Tulislah apa yang hendak kita tulis, misal melihat binatang, seperti Kingkong, Harimau atau melihat Wanita cantik dan itu bisa dikembangkan akan menjadi cerita yang menarik.

Bagaiman kita menulis? jawabannya adalah Just do it, ya nulis aja…!, seperti hal nya kita mau bisa berenang, ya harus nyemplung ke kolam renang.

Bagi pemula fokuslah pada menulis dan menulis itu harus sabar, menulislah semampu kita, Jangan befikir sempurna dan takut salah, biasa saja. Dan kita boleh bermimpi bawah buku kita akan Best Seller pada suatu hari nanti, Energy positif ini perlu dirawat.

Tujuan menulis tentu tidak sekedar untuk kepuasan materi semata, di samping itu ada kepuasan batin juga, karena bisa di maknai sebagai amal sholeh dan bisa bermanfaat bagi sesama, bagi penulis dijadikan sebagai ladang dakwah walau yang disampaikan hanya satu ayat.

Ada 5 point yang harus dimiliki ketika jadi penulis

1.      Target

Dalam target itu harus di capai dalam waktu 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan atau bahkan satu  tahun misalnya.

2.      Displin dalam pengerjaan menulis

Meluangkan waktu untuk menulis disela-sela kesibukan pekerjaan kita. Apalagi jika menulis itu sudah menjadi Passion.

3.      Kenyamanan yang harus kita miliki dan konsentrasi pada pengerjaan tulisan.

Perlu adanya kenyamanan dalam proses membuat tulisan, agar mampu menghasilkan tulisan yang berkualitas.

4.      Fasilitas yang harus kita miliki memadai

Fasilitas disini tentu sebagai penunjang kita dalam melakukan aktifitas pengetikan, misal computer atau hand phone.  

 

Penting bagi penulis ketika tulisan sudah di selesaikan

1.      Mengedit,

Melihat, membaca kembali tulisan yang sudah di hasilkan, barangkali ada yang typo dan lain sebagainya.

2.      Revisi,

Ketika beres mengedit tulisan yang kita hasilkan, maka langkah selanjutnya adalah revisi, bila di rasa sudah ok, lanjut dengan

3.      Terbitkan.

 

Dari banyaknya penanya,  dapat saya simpulkan bahwa:

1.      Pertama rubah mindset, bahwa menulis itu mudah, ucapkan saya terlahir sebagai pemenang dan kalahkan perasaan kurang percaya diri. Dan atasi  dengan banyak menulis, menulis yang dikuasi dan disukai, yang di lihat dan dirasa, jangan berfikir jelak dan tidak nymbung, buang perasaan itu.  

2.      Adanya skala prioritas, seperti membikin:

·         Outline

·         Tokoh

·         Karakter

·         Endigngnya mau bagaimana

3.      Ketika menulis sudah menjadi kegiatan yang menyenangkan tentu akan dijadwalkan dengan sebaik mungkin. Sekalipun proses pengerjaannya disela-sela kesibukan, dalam mencari ide dari apa yang dilihat dan dirasakan.

4.      Dalam mengatasi kejenuhan dalam menulis, bisa saja kita tutup dulu laptopnya, di siasati dengan jalan sejenak, atau mengambil gerak-gerakan refleksi dan kemudian fokus lagi menulis.

5.      Dalam menulis, mungkin pada awalnya tanpa kita sadari meniru gaya tulisan dari penulis idola, tetapi dengan banyaknya kita berlatih lambat laun karakter itu akan muncul dengan sendirinya. Maka perbanyak mambaca dan menulis.

6.      Berada dalam Komunitas menulis salah satu jalan untuk menjadi penulis.

7.      Atasi kurang membaca dan kurang berproses dengan terus berlatih dari apa yang dilihat dan dirasakan. Dan tuangkan ide itu dalam tulisan.

8.      Kuatkan diri dan bertekad bahwa tulisan saya harus jadi buku.

 

Itu resume dari saya,

Ibu/Bapak Narasumber para penulis hebat yang saya hormati, mohon masukan, saran, kritik, arahan dan bimbingannya.

 

Wassalam

Salam ta’dzim

 

Wawan Hermawan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANDA PUNYA TULISAN? AYO JADIKAN BUKU, tarik sis...

AYO NULIS HINGGA NERBITIN BUKU KUY..

AYO COY TERBITIN NASKAHMU DI PENERBIT INDIE